SUBSCRIBE
Aspirasi Rakyat Merdeka
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Reading: DOB Apau Kayan, Titik Balik Strategis Perbatasan: Seruan Mahasiswa Dayak Kenyah Kepada Pemerintah
Share
Aspirasi Rakyat MerdekaAspirasi Rakyat Merdeka
Font ResizerAa
  • Home
  • Kaltara
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Search
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Have an existing account? Sign In
Follow US
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

DOB Apau Kayan, Titik Balik Strategis Perbatasan: Seruan Mahasiswa Dayak Kenyah Kepada Pemerintah

admin01
admin01
Published Mei 9, 2025
Share
3 Min Read
Kondisi Jalan di Perbatasan dan Pedalaman Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Sumber: Antara News
SHARE

Oleh : Julison Yosep (Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Dayak Kenyah Kota Tarakan (PMDK-KT).

 

Usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Apau Kayan di Provinsi Kalimantan Utara kini kembali menggema, kali ini dengan tekanan moral yang lebih kuat dari kalangan muda intelektual Dayak Kenyah.

Julison Yosep, Ketua Umum Perhimpunan Mahasiswa Dayak Kenyah Kota Tarakan (PMDK-KT), menegaskan bahwa pemekaran ini bukan sekadar aspirasi lokal, tetapi kebutuhan strategis nasional yang mendesak dan berkelanjutan.

Foto: Civitas Perhimpunan Mahasiswa Dayak Kenyah Kota Tarakan (PMDK-KT)

“Apau Kayan bukan hanya soal identitas, tapi juga tentang kedaulatan dan keadilan pembangunan. Pembentukan DOB adalah langkah konkret untuk menjawab keterisolasian, memperkuat perbatasan, dan mempercepat kesejahteraan,” kata Julison, Selasa (6/5).

Terletak tepat di perbatasan dengan Sarawak, Malaysia, Apau Kayan digambarkan sebagai wilayah luas dan terpencil yang hingga kini terpinggirkan dalam arus pembangunan.

Kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah membuat akses menuju Mahakam Ulu dapat memakan waktu hingga satu bulan.

“Luas wilayah Apau Kayan mencakup lebih dari separuh Kabupaten Malinau, namun pelayanan publik nyaris tak menjangkau. Jika DOB terbentuk, anggaran bisa lebih terfokus untuk infrastruktur dasar: jalan, jembatan, sekolah, dan layanan kesehatan,” tegas Julison.

Apau Kayan juga dikenal sebagai tanah leluhur masyarakat Dayak Kenyah, salah satu suku besar dengan akar budaya yang dalam.

Dalam konteks ini, pemekaran wilayah bukan semata urusan administratif, melainkan juga alat proteksi dan revitalisasi kultural.

Julison menilai, ruang otonomi akan memperkuat posisi masyarakat adat dalam melindungi kearifan lokal dan hak mereka atas sumber daya alam.

Seruan PMDK-KT juga menggarisbawahi kepentingan strategis Apau Kayan sebagai benteng perbatasan negara.

“Wilayah ini adalah garda depan kedaulatan Indonesia. Dengan status DOB, pemerintah bisa lebih agresif membangun dan menjaga perbatasan, sekaligus mengurangi potensi kerentanan dari luar negeri,” paparnya.

Usulan pembentukan DOB Apau Kayan sebenarnya bukan hal baru.

Aspirasi ini telah disuarakan sejak 28 Juli 2016 dan terus diperjuangkan hingga kini, dengan dukungan terbuka dari Bupati Malinau dan berbagai elemen masyarakat.

PMDK-KT melihat bahwa dukungan politik dan sosial yang luas ini menandakan kesiapan penuh daerah untuk dimekarkan.

Julison mengingatkan, langkah strategis seperti ini adalah bagian dari amanat pembangunan inklusif dan berkeadilan, sebagaimana visi pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran.

“Kami mendesak pemerintah pusat agar tidak lagi menunda realisasi DOB Apau Kayan. Ini bukan hanya soal administratif, ini adalah tentang menjawab ketimpangan, menjaga perbatasan, dan memperkuat NKRI,” pungkasnya.

Dengan realisasi DOB Apau Kayan, pemerintah tak hanya membuka jalan bagi percepatan pembangunan wilayah tertinggal, tapi juga meletakkan fondasi bagi integrasi nasional yang lebih kokoh, dimulai dari ujung paling jauh republik ini.***

You Might Also Like

“Tiada Bukber tanpa Velocity” : Tren atau Kecanduan Sosmed?

Mengupas Meritokrasi Dalam Pemerintahan Baru Nunukan: Komitmen Atau Sekadar Retorika?

Vonis Kapitalis – Analisis Hukum dan Retorika Hakim

Opini : Kendala dan Tantangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

OPINI: Dalam lapar, mereka menolong kita—Palestina dan hutang solidaritas Indonesia

Share This Article
Facebook Email Print

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Ad imageAd image

POSTER

Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image

Trending Stories

KaltaraPemprov

Wagub Sampaikan Nota Pengantar Ranperda RPJMD 2025-2029 

Agustus 5, 2025
KaltaraPemprov

Pj. Sekprov Paparkan 9 Langkah Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Di Kaltara 

Agustus 20, 2025
Nasional

Indonesia siapkan 7 kapal untuk tembus blokade Gaza

Agustus 21, 2025
KaltaraPemprov

Bangun Konektivitas, Kaltara – Kaltim Kolaborasi Pemerataan Infrastruktur

Agustus 7, 2025
BulunganKaltaraPemprov

BKD Kaltara Siapkan Nomenklatur Jabatan Pelaksana, Wujudkan Birokrasi yang Lebih Dinamis dan Profesional

Februari 25, 2025
Opini

ONE FLAG, ONE NATION, ONE DESTINATION MONKEY D. LUFFY

Agustus 5, 2025

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Office Addres : Jl .Bersama 1 gg Buntu 45 RT. 45 Kel. Kr Anyar Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111 Telp. : +62 821-5916-5307 Redaksi : +62 813-4703-1287

Follow US on Social Media

Facebook Youtube Steam Twitch Unity

© Aspirasi Rakyat Merdeka.2025.

Aspirasi Rakyat Merdeka

-..-

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contack
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?