SUBSCRIBE
Aspirasi Rakyat Merdeka
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Reading: WHO Peringatkan Krisis Kesehatan Gaza, PBB Sebut Resiko Kelaparan Makin Meluas
Share
Aspirasi Rakyat MerdekaAspirasi Rakyat Merdeka
Font ResizerAa
  • Home
  • Kaltara
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Search
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Have an existing account? Sign In
Follow US
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Internasional

WHO Peringatkan Krisis Kesehatan Gaza, PBB Sebut Resiko Kelaparan Makin Meluas

admin01
admin01
Published Mei 17, 2025
Share
3 Min Read
Israel melancarkan perang kelaparan dan pengepungan yang mencekik di Jalur Gaza (Sumber: Aljazeera.net)
SHARE

Gaza, Palestina – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan serius pada Kamis (15/5/2025) mengenai situasi kesehatan yang memburuk secara drastis di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan resminya, WHO menegaskan bahwa waktu semakin sempit untuk menyelamatkan nyawa di wilayah yang telah dikepung selama berbulan-bulan.

Sejalan dengan itu, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Tom Fletcher, menyatakan bahwa Israel mengetahui secara persis kondisi yang terjadi di dalam Gaza. Ia sepakat dengan penilaian PBB bahwa risiko kelaparan telah memasuki tahap mengkhawatirkan.

Menurut WHO, sistem kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran, dengan kekurangan parah dalam pasokan obat-obatan, peralatan medis, dan perlengkapan penting lainnya.

Sebagai salah satu penyedia utama bantuan medis ke Gaza, WHO mengungkapkan bahwa stok logistiknya hampir habis, yang dapat menyebabkan terhentinya layanan kesehatan esensial dalam waktu dekat.

“Pengiriman bantuan sudah berada hanya beberapa menit dari perbatasan, namun blokade membuatnya tidak dapat masuk. Akibatnya, rumah-rumah sakit terpaksa memberlakukan rasionalisasi ketat terhadap sisa persediaan yang ada,” ungkap WHO.

Kondisi ini, lanjut organisasi itu, telah menyebabkan kematian dan akan terus memakan korban jika tidak segera dihentikan.

“Balapan dengan waktu”

Program Pangan Dunia (WFP) juga menyampaikan peringatan keras. Menurut mereka, ribuan keluarga di Gaza kini benar-benar kelaparan, sementara makanan yang dibutuhkan masih tertahan di perbatasan.

“Analisis terbaru ketahanan pangan menunjukkan bahwa dunia tengah berpacu dengan waktu untuk mencegah bencana kelaparan,” demikian pernyataan resmi WFP.

Organisasi itu mendesak komunitas internasional untuk bertindak segera.

WFP mengingatkan bahwa jika bantuan hanya diizinkan masuk setelah kelaparan resmi dinyatakan terjadi, maka itu sudah terlalu terlambat bagi banyak orang di Gaza.

Dalam wawancara dengan Al Jazeera, Tom Fletcher menegaskan bahwa PBB telah dikesampingkan selama 10 minggu terakhir, tanpa akses berarti untuk menyalurkan bantuan.

“Kami punya rencana yang sangat baik untuk distribusi bantuan skala luas. Selama masa gencatan senjata, kami sempat diizinkan menjalankannya. Kini kami mendesak agar akses itu dikembalikan tanpa hambatan, agar bantuan menjangkau mereka yang membutuhkan, sekarang juga—bukan nanti, bukan secara terbatas,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq juga menyatakan bahwa organisasi internasional tersebut telah menyiapkan rencana operasional komprehensif untuk menyalurkan bantuan dan layanan penyelamatan jiwa di Gaza.

“Begitu perbatasan dibuka, kami siap menindaklanjuti. Namun waktu sangat krusial untuk mencegah bertambahnya jumlah korban jiwa,” tegasnya.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS) terus melanjutkan operasi militer di Jalur Gaza yang oleh berbagai kalangan digambarkan sebagai genosida dan perang kelaparan.

Hingga kini, serangan tersebut telah menewaskan dan melukai sekitar 173.000 warga Palestina, mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 11.000 orang dilaporkan masih hilang.***(Source Gaza Media Channel & Al Jazeera Net)

You Might Also Like

S.P.P: Jurnalis Perempuan Palestina Telah Membayar Harga Mahal untuk Menyampaikan Kebenaran

Korban tewas di Gaza tembus 62.000, krisis kemanusiaan makin parah

Ribuan warga Israel gelar aksi di Tel Aviv, desak penghentian perang dan pembebasan tawanan

Jurnalis Al-Jazeera, Anas Al-Sharif dan Beberapa Lainnya Gugur dalam Serangan Udara Israel

Gaza: 221 Jurnalis Tewas dalam Pembantaian Sistematis Israel – Bukti Kejahatan Perang yang Terorganisir

Share This Article
Facebook Email Print

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Ad imageAd image

POSTER

Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image

Trending Stories

Internasional

Saat Lensa Tak Lagi Berkedip, Kepergian Hasan Esleih dan Bisunya Sebuah Kebenaran

Mei 17, 2025
KaltaraPemprov

Harapkan Berikan yang Terbaik untuk Masyarakat Kaltara Kaltara Pemprov Harapkan Berikan yang Terbaik untuk Masyarakat Kaltara

Februari 18, 2025
KaltaraTarakan

Niko Ruru, Resmi Dilantik Menjadi Ketua DPD KNPI Kaltara

Maret 7, 2025
BulunganKaltara

Pemprov Kaltara Apresiasi PMI: Relawan Garda Terdepan Kemanusiaan di Perbatasan

Mei 2, 2025
Tarakan

Dugaan Limbah Cemari Laut Tarakan, GMKI Desak DLH Usut PT Phoenix Resources

Maret 28, 2025
Internasional

Jurnalis terbunuh di Gaza mencapai 221, Otoritas Gaza kecam tindakan Israel

Mei 30, 2025

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Office Addres : Jl .Bersama 1 gg Buntu 45 RT. 45 Kel. Kr Anyar Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111 Telp. : +62 821-5916-5307 Redaksi : +62 813-4703-1287

Follow US on Social Media

Facebook Youtube Steam Twitch Unity

© Aspirasi Rakyat Merdeka.2025.

Aspirasi Rakyat Merdeka

-..-

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contack
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?