SUBSCRIBE
Aspirasi Rakyat Merdeka
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Reading: Saat Lensa Tak Lagi Berkedip, Kepergian Hasan Esleih dan Bisunya Sebuah Kebenaran
Share
Aspirasi Rakyat MerdekaAspirasi Rakyat Merdeka
Font ResizerAa
  • Home
  • Kaltara
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Search
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Have an existing account? Sign In
Follow US
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Internasional

Saat Lensa Tak Lagi Berkedip, Kepergian Hasan Esleih dan Bisunya Sebuah Kebenaran

admin01
admin01
Published Mei 17, 2025
Share
4 Min Read
Jurnalis syahid Hassan Esleih (Sumber: Aljazeera.net)
SHARE

Jalur Gaza, Palestina – Di balik setiap foto yang mengguncang nurani dunia, yang mendokumentasikan luka terdalam rakyat Palestina di Gaza, sering kali terselip tiga kata sederhana: “تصوير حسن اصليح” — “Foto oleh Hasan Esleih”.

Kata-kata ini bukan sekadar penanda kepemilikan karya jurnalistik, melainkan saksi atas kebenaran yang berdarah. Hari ini, frasa itu telah bisu. Sang fotografer tak lagi bersama kita.

Hasan Esleih gugur pada Selasa dini hari, saat masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, akibat luka serius yang ia derita dari serangan udara Israel pada 7 April lalu.

Saat itu, ia selamat dengan dua jari terpaksa diamputasi dan luka bakar di tubuhnya. Namun, nyawanya tak terselamatkan. Kematian Esleih menandai hilangnya salah satu suara paling jujur dari Gaza.

Hasan Esleih bukan jurnalis biasa. Ia bukan sekadar pembidik gambar. Kameranya adalah kompas penderitaan, mengenali setiap sudut gang, puing-puing rumah, dan wajah yang nyaris kehilangan harapan.

Dalam sunyi dan dentuman perang, Esleih menghadirkan kebenaran lewat visual yang tajam dan tak menipu. Foto-fotonya tak butuh narasi panjang; realitas itulah yang berbicara.

Namanya terukir di reruntuhan rumah-rumah Gaza, pada gambar-gambar yang membuat dunia menangis.

Ia tahu bahwa setiap potret adalah pesan, dan setiap kebenaran memiliki harga. Ia rela membayar harga itu dengan hidupnya.

Kabar wafatnya Esleih mengguncang komunitas jurnalistik Palestina dan dunia Arab. Ucapan duka membanjiri media sosial.

Rekan-rekannya menulis dengan kesedihan mendalam, mengenang keberanian dan konsistensinya.

“Lensa itu mengenal semua wajah yang menderita. Dan mereka pun mengenalnya. Namanya terukir di tiap adegan kelaparan, kematian, dan kehancuran. Ia tidak pernah berdusta, tidak seperti pembunuhnya,” tulis jurnalis Palestina Ahmad Hamdan.

Jurnalis lainnya, Ahmad Sardah, menulis bahwa satu-satunya foto yang tak akan dilihat tertulis ‘Foto oleh Hasan Esleih’.

“Tapi aku tetap menaruh namanya, karena aku tak bisa membayangkan foto itu tanpanya,” ujarnya.

Sementara itu, jurnalis Saleh Al-Natour mengungkapkan bahwa sulit dipercaya bahwa ikon itu telah tiada. “Frasa itu telah menemani kita selama bertahun-tahun di setiap lorong, jalan, dan rumah. Pers telah kehilangan seorang pemberani. Kami kehilangan kawan dan sahabat,” tulisnya.

Aktivis Khaled Safi menyentuh hati banyak orang ketika menulis bahwa kabar ini dipercaya oleh seluruh rakyat Palestina.

“Meski tak tertulis di atasnya frasa kejujuran yang paling terkenal: ‘Foto oleh Hasan Esleih’”, tulisnya.

Banyak yang berkata: kali ini, frasa itu tidak muncul karena sang penulisnya sendiri telah menjadi berita. Hasan bukan lagi pembawa kabar—ia telah menjadi kabar itu sendiri. Kabar duka yang mengguncang nurani siapa pun yang pernah melihat karyanya.

“Setiap kali teringat bahwa aku tak akan lagi melihat frasa ‘Foto oleh Hasan Esleih’, dadaku sesak. Mereka tak hanya membunuh tubuh kita… mereka membunuh harapan kita, simbol-simbol kejujuran terakhir kita, dan kebenaran yang tersisa di tengah kepalsuan ini,” tulis salah satu pengguna media sosial.

Seorang pengguna lain menulis bahwa ia pernah mengira Esleih adalah tim besar atau bahkan semacam system. “Karena begitu banyaknya laporan dan dokumentasi yang ia hasilkan. Tapi aku benar-benar mengenalnya, justru setelah ia gugur,” tuturnya.

Hasan Esleih tidak membawa senjata. Ia hanya membawa kamera. Tapi lensa itu lebih kuat dari peluru.

Ia percaya bahwa sebuah gambar bisa membangunkan nurani yang tertidur, bisa mengguncang hati dunia yang pasif.

Kini, lensa itu telah berhenti menatap. Tapi jejaknya masih tertinggal di ratusan, mungkin ribuan foto yang selama bertahun-tahun membongkar kebrutalan, menyingkap kejahatan, dan menunjukkan bahwa Gaza bukan sekadar berita, tapi luka nyata yang tak boleh dilupakan.

Dan meskipun “Foto oleh Hasan Esleih” tak akan lagi menghiasi foto-foto baru dari Gaza, dunia telah mengenal siapa dia dan apa yang ia perjuangkan. Sebab kebenaran tak mati bersamanya.***(Source: Gaza Media Channel & AlJazeera.net)

You Might Also Like

Pakistan tembak jatuh 25 drone Israel yang digunakan India

MUI: Rencana Israel habisi Hamas dan duduki Gaza bentuk kekalapan penjajah

Tantang ancaman Israel, Kapal Freedom Flotilla tembus Mesir menuju Gaza

PBB: Seluruh rumah sakit di Gaza Utara tak lagi beroperasi

Media-Media Internasional Desak Trump Paksa Netanyahu Akhiri Blokade Gaza

Share This Article
Facebook Email Print

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Ad imageAd image

POSTER

Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image

Trending Stories

KaltaraPemprov

Lagi, Pemprov Kaltara Raih Penghargaan Pelopor EFT 2025 

Agustus 6, 2025
KaltaraTarakan

Kapolda Kaltara Kembali Kunjungi Selumit Pantai, Dorong Perubahan Citra Kampung Narkoba Menjadi Kampung Yang Lebih Berwarna

Maret 2, 2025
KaltaraTarakan

Tegas! Ormas TAB Pastikan Tidak Ada Pengerahan Massa ke Lahan Sengketa di Tarakan

Februari 28, 2025
BulunganKaltaraPemprov

Gelar Forum Konsultasi Publik, Langkah Awal Penyusunan RKPD Kaltara 2026

Februari 25, 2025
KaltaraTarakan

Tanamkan Disiplin Fiskal Sejak Dini, Pemkot Tarakan Luncurkan Program Satu Rekening Satu Pelajar

Agustus 1, 2025
KaltaraTarakan

Outlet Busana “Teras Muslim” Rekomendasi Busana Muslim Terbaik Sepanjang Masa, Yang Memiliki Model Beragam Dan Lengkap

Maret 3, 2025

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Office Addres : Jl .Bersama 1 gg Buntu 45 RT. 45 Kel. Kr Anyar Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111 Telp. : +62 821-5916-5307 Redaksi : +62 813-4703-1287

Follow US on Social Media

Facebook Youtube Steam Twitch Unity

© Aspirasi Rakyat Merdeka.2025.

Aspirasi Rakyat Merdeka

-..-

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contack
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?