SUBSCRIBE
Aspirasi Rakyat Merdeka
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Reading: Greta Thunberg berlayar menuju Gaza: Kita tidak bisa diam menonton genosida
Share
Aspirasi Rakyat MerdekaAspirasi Rakyat Merdeka
Font ResizerAa
  • Home
  • Kaltara
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Search
  • Home
  • Kaltara
    • Pemprov
    • Bulungan
    • Tarakan
    • Nunukan
    • Tana Tidung
  • Kriminal
  • Kaltim
  • Nasional
  • Internasional
  • Politik
  • Opini
  • My Bookmarks
Have an existing account? Sign In
Follow US
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Internasional

Greta Thunberg berlayar menuju Gaza: Kita tidak bisa diam menonton genosida

admin01
admin01
Published Juni 10, 2025
Share
4 Min Read
Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg berbicara dalam acara langsung Middle East Eye, pada 3 Juni 2025 (Foto: MEE Live)
SHARE

SWEDIA – Aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg, menyatakan bahwa masyarakat internasional harus mengambil peran aktif dalam menghadapi penderitaan rakyat Palestina di Gaza, setelah pemerintah-pemerintah dunia dinilai gagal memberikan perlindungan yang memadai.

“Kita tidak bisa hanya berdiam diri melihat ini terjadi. Kita sedang menyaksikan genosida yang berlangsung, setelah puluhan tahun penindasan sistematis, pembersihan etnis, dan pendudukan,” kata Thunberg dalam wawancara dengan Middle East Eye dari atas kapal Madleen yang tengah berlayar di perairan internasional Laut Mediterania menuju Gaza, Selasa (3/6/2025).

Kapal tersebut merupakan bagian dari Freedom Flotilla, sebuah misi kemanusiaan yang bertujuan menembus blokade Israel atas Jalur Gaza. Thunberg dan 11 aktivis lainnya berangkat dari Sisilia pada Minggu lalu, membawa berbagai bantuan mendesak bagi warga Palestina yang terkepung.

Bantuan tersebut mencakup susu formula bayi, tepung, beras, popok, produk kebersihan wanita, peralatan desalinasi air, pasokan medis, kruk, dan kaki palsu untuk anak-anak.

“Kami adalah warga biasa yang sangat prihatin atas apa yang sedang terjadi, dan kami tidak bisa menerima hal ini begitu saja,” ujar Thunberg.

Risiko diserang

Thunberg menyadari risiko besar yang mereka hadapi. Sebelumnya, kapal lain dalam misi serupa, Conscience, gagal melanjutkan perjalanan setelah diserang dua drone di dekat perairan Malta bulan lalu. “Semua bukti kuat menunjukkan bahwa Israel adalah pelakunya,” katanya.

Meski begitu, ia dan timnya tetap melanjutkan perjalanan. “Kami adalah aktivis dan relawan damai. Kami tidak membawa senjata, dan kami berlayar secara damai di perairan internasional, yang merupakan hak kami,” ucap aktivis berusia 22 tahun itu.

Perjalanan ke Gaza diperkirakan memakan waktu tujuh hari. Lokasi kapal Madleen dapat dipantau secara langsung melalui situs resmi Freedom Flotilla Coalition sebagai upaya menjaga keselamatan dan transparansi.

Sejak tahun 2007, koalisi tersebut telah berulang kali mengirimkan kapal ke Gaza untuk menembus blokade darat, laut, dan udara yang diberlakukan Israel. Salah satu insiden paling mematikan terjadi pada tahun 2010, saat pasukan Israel menyerang kapal Mavi Marmara dan menewaskan 10 aktivis.

Kritik kepada pemerintah

Thunberg menegaskan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral, terutama ketika pemerintah dianggap tidak bertindak. “Saat pemerintah gagal, maka kita yang harus tampil dan menjadi orang dewasa di ruangan ini,” ujarnya.

Israel memberlakukan blokade total atas bantuan kemanusiaan ke Gaza selama 11 minggu. Meskipun sebagian bantuan PBB kini telah diizinkan masuk sejak 19 Mei, skemanya dikritik banyak pihak sebagai tidak efektif.

Thunberg juga menyesalkan sikap para pembuat kebijakan yang justru meremehkan aksi kemanusiaan. Beberapa politisi, termasuk Senator Amerika Serikat Lindsey Graham, bahkan mengejek para aktivis. Graham menulis di media sosial X, “Semoga Greta dan teman-temannya bisa berenang!”

Menanggapi hal itu, Thunberg menyatakan bahwa ia tidak membaca komentar di media sosial selama di laut. “Untungnya saya tidak bisa mengakses media sosial di sini, jadi saya tidak melihat semua kebencian itu,” ujarnya.

Namun, ia menyayangkan bahwa perhatian lebih diberikan pada mengejek aktivis ketimbang menyikapi krisis kemanusiaan.

“Sungguh ironis bahwa di tengah genosida, para pembuat kebijakan yang terlibat justru memilih mengolok orang-orang yang setidaknya berusaha melakukan sesuatu,” katanya.

Ia menyebut bahwa masyarakat internasional, termasuk pemerintah, lembaga, dan perusahaan, turut bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Palestina. “Ini uang pajak kita. Ini media kita yang terus-menerus mendiskreditkan warga Palestina,” ujarnya.

“Sebagai bagian dari komunitas internasional, saya ingin meminta maaf karena kami telah mengkhianati kalian dengan tidak memberikan dukungan yang cukup,” tambahnya.

Keadilan iklim dan kemanusiaan

Dikenal sebagai aktivis iklim sejak usia belia, Thunberg menegaskan bahwa perjuangan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari isu kemanusiaan.

“Aneh rasanya ketika orang memisahkan kepedulian terhadap lingkungan dari kepedulian terhadap manusia,” ujarnya. “Kami berdiri untuk keadilan, keberlanjutan, dan pembebasan bagi semua. Tidak akan ada keadilan iklim tanpa keadilan sosial.”***(source Gaza Media Channel & MEE)

You Might Also Like

Seorang warga Palestina gugur, puluhan terluka dalam serangan militer Israel di Nablus

PBB: 14.000 Bayi di Gaza Terancam Gugur Dalam 48 Jam Jika Bantuan Tak masuk

Tantang ancaman Israel, Kapal Freedom Flotilla tembus Mesir menuju Gaza

Hampir mencapai Gaza, Israel memerintahkan militer mencegah kapal kemanusiaan Freedom Flotila

S.P.P: Jurnalis Perempuan Palestina Telah Membayar Harga Mahal untuk Menyampaikan Kebenaran

Share This Article
Facebook Email Print

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Ad imageAd image

POSTER

Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image

Trending Stories

KaltaraOpiniTarakan

Kotak Kosong Adalah Alarm Darurat Demokrasi

Oktober 30, 2024
Blog

Nasi Basi di Hutan hingga Jembatan Darurat Kayu: Keprihatinan Gubernur Kaltara atas Nasib Warga Perbatasan

Mei 1, 2025
Opini

MBG di Perbatasan: Diberi ke Orang Tua atau Diperbaiki Sistem Rekanan?

April 25, 2025
KaltaraMalinau

Wagub Ingkong Tampung Aspirasi Masyarakat Kecamatan Pujungan

Mei 14, 2025
KaltaraTarakan

Tingkatkan Tali silahturahmi melalui Olahraga, PRMI Tarakan Gelar Trofeo Mini Soccer

Juni 16, 2025
KaltaraPemprov

Harapkan Berikan yang Terbaik untuk Masyarakat Kaltara Kaltara Pemprov Harapkan Berikan yang Terbaik untuk Masyarakat Kaltara

Februari 18, 2025

ASPIRASI RAKYAT MERDEKA

Office Addres : Jl .Bersama 1 gg Buntu 45 RT. 45 Kel. Kr Anyar Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111 Telp. : +62 821-5916-5307 Redaksi : +62 813-4703-1287

Follow US on Social Media

Facebook Youtube Steam Twitch Unity

© Aspirasi Rakyat Merdeka.2025.

Aspirasi Rakyat Merdeka

-..-

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Contack
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?